Raudhah menjadi salah satu tempat yang kerap disebut dalam rangkaian ibadah umroh dan juga haji. Pasalnya, ada cukup banyak keutamaan Raudhah yang dijelaskan secara langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Salah satu diantaranya adalah sebagai tempat mustajab untuk berdoa.
Adanya riwayat tentang keutamaan tersebut memang menjadi alasan kenapa banyak jamaah yang ingin datang dan berdoa di Raudhah. Meskipun, secara umum, sebenarnya berdoa bisa dilakukan dimana saja asalkan bukan tempat yang dilarang.
Sebagai penyelenggara ibadah umroh dan haji, tentu Anda juga perlu memberikan edukasi kepada para jamaah terkait tempat-tempat yang dikunjungi, termasuk Raudhah. Dengan edukasi tersebut, jamaah nantinya akan memiliki wawasan lebih luas yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada kekhusyukan mereka dalam beribadah.
Apa Itu Raudhah?
Raudhah merupakan tempat istimewa yang dijelaskan secara langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Secara bahasa Raudhah memiliki arti kebun atau taman. Sedangkan yang dimaksud Raudhah di Masjid Nabawi yaitu tempat di antara makam Nabi dan mimbar yang biasa untuk beliau berkhutbah.
Sedangkan dalam hadits terdapat penjelasan yang artinya,
“Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman surga.” (HR Bukhari No. 1195)
Dengan demikian dapat dipahami bahwa Raudhah termasuk taman surga. Banyak orang yang termotivasi untuk melakukan berbagai amal kebaikan di tempat tersebut. Bahkan seringkali jamaah juga banyak yang sekaligus melakukan ziarah ke makam Rasulullah.
Makam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada masa lalu merupakan rumah beliau. Sedangkan Raudhah pada masa lalu merupakan jalan yang dipakai oleh beliau untuk menuju masjid dan mimbarnya.
Raudhah Setelah Renovasi Masjid Nabawi
Setelah terjadi renovasi dan perluasan Masjid Nabawi, saat ini Raudhah masuk ke dalam bagian masjid. Dengan demikian ketika melakukan berbagai macam ibadah disana, jamaah akan semakin nyaman.
Namun peruntukan tempat tersebut lebih banyak digunakan untuk kaum laki-laki. Sedangkan kaum perempuan bisa masuk dan beribadah disana hanya waktu tertentu. Waktu tersebut yaitu pada waktu dhuha, waktu dhuhur dan waktu isya’ saja.
Dalam memaknai Raudhah, ulama memiliki perbedaan pendapat. Pendapat yang paling umum dijumpai yakni saat melakukan rangkaian ibadah disana, akan mengantarkan seseorang masuk ke surga.
Sedangkan pendapat yang lain memaknai secara tekstual. Artinya tempat tersebut nantinya akan diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke surga. Melakukan ibadah disana seakan telah menikmati bagian dari surga.
Dan pendapat terakhir mengatakan bahwa hadits tersebut merupakan majas atau kiasan. Hal tersebut dikarenakan antara rumah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan mimbar merupakan tempat wahyu disampaikan, kajian dirutinkan dan ibadah ditunaikan.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang artinya,
“Apabila kalian melewati taman surga, mendekatlah. Para sahabat bertanya, “apa itu taman surga?”. Beliau menjawab, “Halaqah ilmu”. (HR Tirmidzi 3852)
Tetapi meskipun terdapat perbedaan pendapat, saat melakukan ibadah haji dan umroh jamaah sebaiknya tetap kesana. Perbedaan yang ada tetap menjelaskan bahwa Raudhah memiliki keutamaan. Dapat melakukan amal kebaikan di sana merupakan sebuah kenikmatan.
Keutamaan Raudhah
Dengan penjelasan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tak mengherankan jika Raudhah selalu penuh dengan jamaah. Mereka memahami bahwa dengan melakukan berbagai ibadah di sana, ada banyak pahala yang akan didapatkan.
Hal tersebut bukanlah tanpa alasan, dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan bahwa pahala melaksanakan shalat di sana akan berlipat ganda. Bahkan jauh berbeda dengan shalat di masjid lainnya di seluruh dunia.
Dalam sabdanya beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan yang artinya,
“Shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih baik dari seratus shalat di masjid ini (Masjid Nabawi).” (HR Bukhari)
Hadits ini menjelaskan bagian secara menyeluruh. Namun di samping keistimewaan tersebut, Nabi juga menjelaskan faktor lain agar keistimewaan semakin bertambah. Yakni tempat melakukan ibadah itu sendiri.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan dan yang paling jelek pada bagian belakang. Sebaik-baik shaf bagi wanita adalah yang paling belakang dan yang paling jelek pada bagian terdepan.” (HR Muslim)
Dalam pelaksanaan ibadah shalat fardhu, tentu mengikuti penjelasan Rasulullah di atas lebih utama. Namun pada shalat-shalat sunnah, sebagaimana hadits Rasulullah diawal akan lebih utama jika dilakukan di Raudhah.
Hal tersebut dilatarbelakangi Raudhah menjadi tempat istimewa dari bagian-bagian Masjid Nabawi. Ibadah sunnah yang dilakukan disana akan lebih mendekatkan pada keutamaan dan doa yang dilakukan disana lebih dekat untuk dikabulkan.
Berbagai Kesalahan yang Kerap Terjadi di Raudhah
Meskipun keutamaan Raudhah berdampak pada ibadah dan doa, penyelenggara travel umroh perlu mengingatkan tentang larangan di Raudhah. Berikut adalah larangan yang sering terjadi padahal hal itu merupakan sebuah kesalahan:
1. Percampuran Lawan Jenis
Satu fenomena yang sering dijumpai yakni adanya percampuran antara laki-laki dan wanita atau ikhtilat. Meskipun fasilitas umroh dalam masjid saat ini sudah memadai, dengan bercampur antara laki-laki dan perempuan tetap menimbulkan efek negatif.
Bisa jadi suasana ibadah menjadi tidak kondusif. Percampuran antara lawan jenis berpotensi mendorong nafsu untuk melakukan hal yang dilarang agama. Padahal tujuan utama datang ke tempat tersebut adalah untuk melakukan ibadah dan doa.
Di samping itu kuota yang berlebih akan berpengaruh pada keadaan. Keadaan yang nyaman bisa dengan sekejap menjadi panas dan aroma berubah karena percampuran keringat dan parfum.
2. Beribadah di Kuburan Nabi
Hal yang juga kadangkala terjadi adalah jamaah yang datang ke Raudhah dengan tujuan untuk mendekat pada makam Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Saat sampai yang dilakukan cenderung beribadah pada Nabi, bukan pada Allah.
Padahal adanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah sebagai wasilah bagi manusia untuk menyembah hanya pada Allah. Namun kadang kala bagi beberapa orang, beribadah di makam Nabi diyakini sebagai perantara.
3. Mengusap Makam atau Mimbar
Hal yang termasuk larangan adalah mengusap mimbar maupun pada bagian makam seperti dinding atau lantai dengan niat mendapatkan keberkahan. Fenomena semacam ini kadang terjadi. Anggapan mereka di makam dan mimbar Rasulullah ada keberkahan yang bisa diambil dengan cara diusap.
Padahal jika ingin mendapatkan keberkahan, seorang muslim bisa mendapatkan dengan mengikuti apa yang Rasulullah ajarkan. Yaitu, dengan mengikuti sunnah beliau, terutama ketika berada di Raudhah.
Itulah beberapa kesalahan yang masih ditemukan saat jamaah melakukan aktifitas ibadah di Raudhah. Pada dasarnya untuk beribadah di sana tuntunannya sama dengan ibadah seperti biasanya. Dan doa ketika di Raudhah pun tidak dikhususkan, meskipun bisa mengikuti pedoman dari Kementerian Agama RI.
Muslim Pergi, Solusi Memaksimalkan Layanan Travel Umroh
Bagi penyedia layanan travel umroh, memberikan pelayanan terbaik bagi setiap jamaah adalah keharusan. Bukan hanya semata untuk kepuasan jamaah saja, melainkan memastikan para jamaah bisa beribadah dengan baik dan rangkaian ibadah yang harus dilakukan pun bisa terlaksana dengan maksimal.
Nah, terkait upaya memaksimalkan layanan travel umroh, Muslim Pergi menawarkan software manajemen umroh sebagai salah satu solusi. Software ini bisa diandalkan untuk menunjang digitalisasi layanan umroh yang dilakukan.
Tentu, dengan menggunakan software ini, Anda sebagai pihak penyelenggara tak sekedar bisa memberikan informasi terkait ibadah umroh, tetapi juga dengan kebijakan yang ditetapkan. Para jamaah akan mendapatkan informasi detail yang menunjang peribadatan mereka dengan mudah hanya dalam genggaman.
Jadi, tunggu apalagi, gunakan software Muslim Pergi untuk manajemen bisnis travel umroh Anda yang jauh lebih maksimal dan modern!