Masalah Jamaah Umroh Terlantar, Bagaimana Mengatasinya?

Berita jamaah umroh terlantar sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini tentu menjadikan mereka khawatir. Akhirnya banyak yang mengurungkan niat berangkat umroh disebabkan kasus tersebut. Lantas adakah solusi untuk mengatasi masalah ini?

Setiap muslim tentu rindu akan Tanah Suci. Namun saat tidak ada kejelasan setelah berumroh tentu menjadikan jamaah gelisah. Bukan tanpa sebab. Jika jamaah berlama-lama di sana, tidak ada yang akan menanggung. Jamaah perlu hati-hati saat memutuskan untuk berangkat umroh.

Nah dalam pembahasan kali ini akan diulas mengenai cara mengatasi terlantarnya jamaah saat umroh. Mulai dari pencegahan hingga ketika masalah itu benar-benar terjadi.

Kasus Jamaah Umroh Terlantar

Kasus jamaah umroh yang terlantar, Sumber: kompas.com
Kasus jamaah umroh yang terlantar, Sumber: kompas.com

Kasus jamaah umroh terlantar masih sering dijumpai. Tidak hanya dengan jumlah yang sedikit, bahkan juga sering dijumpai jamaah terlantar dalam jumlah yang cukup banyak. Baik itu jamaah umroh terlantar di Madinah, atau tempat lain di Tanah Suci.

Menurut data dari laman harianjogja.com, jumlah jamaah yang terlantar pada Maret 2023 mencapai 400 orang. Dan angka itu terus meningkat dari waktu ke waktu. Akumulasi yang terkumpul di akhir tahun diperkirakan hingga menyentuh angka dua juta orang.

Dan di bulan Maret tahun ini, Kementerian Agama Republik Indonesia pun sudah menerima adanya kasus yang sama. Yakni sebanyak 36 jamaah umroh terlantar dan kebingungan untuk kembali ke Tanah Air. Padahal biasanya antusias jamaah akan semakin banyak pada umroh akhir Ramadhan.

Kasus-kasus yang telah terjadi tentu akan menimbulkan trauma tersendiri bagi jamaah yang akan berumroh. Pasalnya, berangkat umroh ke Tanah Suci diperlukan dana yang tidak sedikit. Dimana sebagian jamaah bahkan ada yang harus mengumpulkan dana umroh mereka selama bertahun-tahun.

Penipuan kepada para tamu Allah merupakan sebuah fenomena yang miris. Oknum yang melakukan penipuan seakan tidak memiliki iman. Dimana mereka dengan sengaja dan tega membuat para jamaah terlantar. Banyaknya travel umroh abal-abal perlu ditindak tegas.

Tidak ada salahnya menjadikan perjalanan umroh sebagai jalan mendapatkan rezeki. Namun dengan alasan mendapat harta yang banyak, tidak dibenarkan melakukan kasus penipuan. Utamanya yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah.

Cara Mengatasi Jamaah Umroh Terlantar

Mengatasi jamaah umroh yang terlantar, Sumber: kompas.com
Mengatasi jamaah umroh yang terlantar, Sumber: kompas.com

Selain merugikan banyak orang, penipuan yang hingga membuat jamaah terlantar juga mencoreng nama baik Indonesia. Dengan demikian hal ini perlu diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut:

1. Memperketat Izin PPIU

Pertama yang sebaiknya dilakukan adalah dengan memperketat kembali perizinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU). Dalam hal ini tentu Kementerian Agama Republik Indonesia lah yang memiliki kewenangan.

Pasalnya ketika terjadi kasus jamaah terlantar, seringkali ditemukan terdapat masalah dari travel umroh yang memberangkatkan. Dan masalah paling umum adalah tidak adanya izin PPIU dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Kasus terlantar yang ditemukan pun hampir merata. Yakni ada jamaah umroh terlantar di Jeddah, di Madinah bahkan ada yang terlantar saat mengunjungi destinasi wisata. Dan saat terlantar, pihak travel seakan abai bahkan sulit untuk dihubungi. 

Perlu diketahui adanya kepemilikan izin PPIU menjadi jaminan profesionalitas. Saat travel sudah memiliki izin, itu menandakan travel umroh profesional. Dimana pihaknya bersungguh-sungguh untuk memberi pelayanan kepada para tamu Allah.

2. Selektif Memilih Travel Umroh

Selain dari pihak yang berwenang, untuk mengatasi masalah terlantarnya jamaah bisa dimulai dari jamaah itu sendiri. Sebaiknya untuk menunaikan ibadah umroh, setiap jamaah perlu selektif dalam memilih travel umroh.

Selain tidak memiliki izin PPIU, ada banyak hal yang mengindikasikan travel umroh berpotensi melakukan penipuan. Ciri pertama yakni travel tersebut tidak tergabung dalam asosiasi travel umroh.

Hingga saat ini sudah banyak asosiasi travel umroh di Tanah Air. Diantaranya ada Indonesia Islamic Travel Communication Forum (IITCF), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) dan masih banyak yang lainnya.

Selain itu ada hal lain yang juga mengindikasikan penipuan umroh. Yakni dari penawaran harga murah tidak masuk akal, tidak memiliki kantor yang layak, penjadwalan sering mundur, menggunakan nomor rekening pribadi dan lain-lain.

Selektif dalam memilih travel umroh lebih menjamin pelaksanaan ibadah yang aman. Terlebih jika ingin melakukan umroh saat puasa. Ketika salah dalam memilih travel umroh, momen-momen waktu penuh keutamaan di bulan puasa bisa terlewatkan jika sampai terlantar.

3. Menghubungi Kantor KJRI

Kedua cara di atas merupakan langkah-langkah pencegahan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Tetapi jika sudah berangkat umroh dan terlanjur terlantar, bagaimana cara mengatasinya?

Ketika sudah terlantar di sana, posisi yang terjadi adalah bingung. Sebab saat pihak travel sudah tidak bisa dihubungi, jamaah akan panik. Selain keterbatasan dana juga karena keterbatasan bahasa sehingga sulit berkomunikasi. Apalagi jika muthawwif ikut andil dalam penipuan yang dilakukan pihak travel.

Maka tidak mengherankan jika ada jamaah yang terlantar di Tanah Suci hingga berhari-hari. Bahkan hingga sebagian besar dari jamaah sudah merasa pasrah menghadapi keadaan yang terjadi. Jejak-jejak khusyuknya ibadah umroh seakan sudah menghilang.

Nah ketika sudah kejadian seperti ini, maka sesama jamaah bisa saling bahu-membahu. Yakni berupaya menemukan kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Salah satu wewenang yang dimiliki oleh KJRI adalah adanya Kantor Urusan Haji (KUH). Dimana di kantor tersebut bisa menangani permasalahan jamaah yang terlantar. 

Meskipun informasi yang beredar penanganan KJRI lambat, hal itu tidaklah benar. Sebab dalam kasus terbaru pada bulan Maret lalu KUH KJRI berhasil memulangkan 36 jamaah umroh. Dimana para jamaah tersebut tidak harus menunggu lama di gudang dalam waktu yang lama.

Selain itu adanya KUH KJRI juga memberi harapan positif bagi setiap jamaah. Sebab daripada tidak ada harapan yang bisa memberi pertolongan sama sekali, KUH KJRI terbukti bisa membantu. Meski tetap jamaah harus bersabar hingga dipulangkan kembali ke Tanah Air.

Tidak Memberi Pelayanan Maksimal

Pelayanan jasa travel yang buruk, Sumber: innovatureinc.com
Pelayanan jasa travel yang buruk, Sumber: innovatureinc.com

Jamaah perlu memahami, travel umroh yang berpotensi menelantarkan jamaahnya adalah travel yang tidak mau memberi pelayanan maksimal. Sebab travel yang professional, pasti akan menjaga dan meningkatkan pelayanan pada jamaah.

Hal ini bisa dilihat dari awal. Selain memiliki customer yang tanggap, setiap pertanyaan dari jamaah pun dapat dijelaskan dengan jawaban yang memuaskan. Selain itu, fitur pelayanan yang diberikan bukan sembarangan. Dimana fitur tersebut tidak hanya terlihat dari apa yang ada di kantor, namun juga yang diluar.

Selain memanfaatkan teknologi dan media sosial yang ada, informasi yang dimiliki pun tidak kontras. Apa yang ada di media sosial, hal itu juga yang terjadi di pelayanan nyata. Pelayanan maksimal adalah yang sinkron antara di kantor dan di media. Sehingga memunculkan testimoni yang baik dari para jamaahnya.

Maksimalkan Layanan dengan Aplikasi Muslim Pergi

Software Manajemen Umroh Muslim Pergi, Sumber: muslimpergi.com
Software Manajemen Umroh Muslim Pergi, Sumber: muslimpergi.com

Informasi mengenai cara mengatasi jamaah umroh terlantar di atas hanya satu dari sekian banyak informasi. Dimana setiap jamaah membutuhkan informasi agar perjalanan ibadah umroh mereka berjalan dengan baik dan nyaman.

Untuk memaksimalkan layanan bagi jamaah, saat ini travel umroh bisa memanfaatkan aplikasi travel umroh. Dimana dalam aplikasi MuslimPergi, Anda tidak hanya bisa untuk menyampaikan informasi. Namun juga hal-hal lain terkait pelaksanaan ibadah umroh. Mulai sebelum berangkat hingga kembali ke Tanah Air.

Semakin serius travel umroh memberi pelayanan pada jamaah akan mencerminkan citra tersendiri bagi travel. Sehingga dampaknya travel akan dikenal baik oleh masyarakat dan mendapatkan tempat serta kepercayaan.