Thawaf adalah satu rukun haji umroh yang apabila tidak dilakukan maka tidak sah ibadah tersebut. Pada musim haji ramai jamaah dari seluruh dunia, kerumunan saat thawaf jadi tak terhindarkan. Situasi ini berpotensi mengganggu kekhusyukan jamaah dan menimbulkan kelelahan jika tidak diantisipasi dengan baik. 

Sebagai pihak yang mendampingi jamaah dari awal hingga akhir perjalanan, Anda perlu memastikan setiap jamaah mendapatkan pengalaman thawaf yang nyaman, tertib, dan aman. Lalu, bagaimana cara mengantisipasi kepadatan agar jamaah tetap fokus beribadah tanpa khawatir terhimpit kerumunan? Mari simak beberapa tips yang bisa Anda terapkan. 

Tips Mengatasi Kerumunan saat Thawaf 

Pada saat thawaf, jamaah memang membutuhkan pelayanan ekstra. Apalagi jika jumlah jamaah cukup banyak dan kondisi Masjidil Haram sedang padat. Agar jamaah tetap merasa tenang, khusyuk, dan tidak terburu-buru, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko kerumunan saat thawaf:

1. Atur Jadwal Thawaf di Waktu yang Lebih Lengang

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menghindari waktu-waktu yang terlalu ramai. Misalnya, jamaah diarahkan untuk melakukan thawaf di luar jam-jam puncak, seperti setelah shalat Subuh atau menjelang tengah malam. Pada waktu-waktu ini, biasanya jumlah jamaah yang memadati area thawaf relatif lebih sedikit, sehingga pergerakan menjadi lebih leluasa dan aman.

Selain itu, pengaturan jadwal thawaf ini juga membantu jamaah merasa lebih nyaman secara fisik. Mereka tidak perlu berdesakan dalam kerumunan besar yang dapat membuat cepat lelah. Jadi, jamaah mendapat pengalaman ibadah yang lebih khusyuk dan menyenangkan tidak tergesa-gesa. 

2. Membagi Jamaah dalam Rombongan Kecil 

Membagi jamaah menjadi beberapa kelompok kecil sangat membantu dalam mengontrol pergerakan. Setiap kelompok bisa didampingi seorang mutawwif atau pembimbing yang memastikan jamaah tetap bersama dan tidak terpisah. Dengan cara ini Anda lebih mudah dalam melakukan pengontrolan. 

Jamaah pin akan merasa lebih aman karena mereka tidak kehilangan arah di tengah keramaian. Selain itu, kelompok kecil lebih mudah bergerak menyesuaikan ritme thawaf tanpa harus tergesa-gesa. Keakraban antar jamaah juga akan terbentuk, menciptakan suasana kebersamaan yang menambah kenyamanan perjalanan.

3. Briefing sebelum Thawaf 

Memberikan penjelasan singkat kepada jamaah sebelum memasuki area thawaf. Misalnya, mengingatkan mereka untuk tetap tenang, tidak saling dorong, dan sabar di tengah kerumunan saat thawaf. Edukasi yang seperti ini membuat jamaah lebih siap menghadapi situasi keramaian.

Selain memberikan arahan umum, pembimbing juga bisa menjelaskan bagaimana jamaah bergerak bersama dalam lingkaran thawaf. Misalnya dengan mengatur formasi jamaah saat umroh sehingga langkah setiap orang lebih teratur. Ini meminimalkan risiko terpisah dari rombongan.

4. Gunakan Alat Bantu Identitas dan Komunikasi

Selain rompi, tanda pengenal, atau bendera kecil, bisa membantu untuk memberikan identitas. Alat ini berfungsi sebagai tanda visual sehingga jamaah bisa tetap mengenali kelompoknya di tengah kerumunan saat thawaf. 

Selain alat bantu yang terlihat, teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga komunikasi tetap lancar. Salah satunya dengan sewa tour guide system yang memungkinkan instruksi terdengar jelas meski area thawaf sedang padat, sehingga jamaah merasa lebih aman dan nyaman mengikuti arahan. 

5. Sediakan Pendamping Khusus Lansia dan Wanita

Sebagian jamaah membutuhkan perhatian lebih, seperti lansia atau ibu hamil. Dengan memberikan pendampingan khusus tentu akan membantu mereka merasa lebih aman. Misalnya, menugaskan petugas khusus yang siap membantu jika ada jamaah kesulitan saat thawaf.

Pendampingan disini maksudnya bukan hanya soal menjaga fisik, tetapi juga menjaga mental jamaah agar tidak panik di tengah kerumunan saat thawaf. Jika ada pendamping, mereka akan merasa lebih percaya diri untuk menyelesaikan thawaf dengan baik. Dengan cara ini Anda telah menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kenyamanan jamaah. 

6. Pilih Jalur yang Lebih Nyaman

Yang terakhir, untuk menghindari kerumunan saat thawaf Anda bisa mengarahkan jamaah untuk memilih jalur yang lebih renggang. Area thawaf memiliki beberapa lapisan jalur yang bisa dipilih. Tidak semua jamaah harus berada di lingkaran terdekat dengan Ka’bah yang biasanya paling padat. Ada lapisan lantai atas yang bisa digunakan dan tetap sah. 

Di area tersebut jamaah lebih leluasa bergerak dan bisa menjaga kekhusyukan ibadah tanpa khawatir berdesakan. Meski sedikit lebih jauh dari Ka’bah, kenyamanan dan keselamatan jamaah harus menjadi prioritas utama.  Pada akhirnya, tujuan thawaf tetap tercapai dengan perasaan lebih tenang.

Kerumunan saat thawaf memang menjadi bagian yang tak terpisahkan saat haji atau umroh. Hal ini selalu jadi tantangan tersendiri bagi biro travel umroh. Namun, jika dipersiapkan dengan baik Anda tetap bisa memberikan kenyamanan pada jamaah. Reputasi biro travel Anda juga ikut terjaga karena bisa memberikan pendampingan terbaik. 

Solusi Praktis Mengatur Jamaah dengan MuslimPergi

Mengelola jamaah menghadapi kerumunan saat thawaf memang bukan hal mudah, tetapi bisa dibantu dengan dukungan sistem yang tepat. MuslimPergi hadir dengan aplikasi travel umroh yang dirancang khusus membantu biro travel Anda. Mulai dari pengelolaan data jamaah, pembagian kelompok, hingga pengaturan jadwal perjalanan, semua bisa ditangani lebih cepat dan rapi dalam satu platform. 

Dengan sistem yang tertata, Anda tak hanya mengurangi potensi kebingungan jamaah, tetapi juga bisa memberikan pelayanan yang lebih profesional. Hal ini tentu akan menambah kepercayaan jamaah pada biro travel Anda. 

Mari bersama MuslimPergi, jadikan perjalanan ibadah umroh lebih nyaman, teratur, dan penuh ketenangan bagi jamaah Anda!