Untuk menunjukkan kemuliaan, syariat Islam sering melabeli sesuatu dengan kata haram. Selain Kota Makkah dan Madinah yang disebut haramain, dalam Islam juga ada bulan haram. Dimana meski tidak seperti Ramadhan, keutamaan bulan haram tidak bisa dipandang sebelah mata.
Begitu banyak keutamaan yang ada di bulan haram. Saking banyaknya, ada sebagian orang yang mempertanyakan mengapa Ramadhan tidak masuk ke dalamnya. Jika Ramadhan juga ada di dalamnya, tentu keutamaan akan semakin berlipat.
Lantas apa sih keutamaan dari bulan haram? Dan mengapa Ramadhan bukan termasuk di dalamnya? Simak ulasan berikut untuk menambah informasi bermanfaat!
Apa Saja Bulan Haram?
![Mengenal bulan haram dalam Islam, Sumber: cariustadz.id](https://muslimpergi.com/wp-content/uploads/2024/06/Mengenal-bulan-haram-dalam-Islam.jpg)
Secara bahasa haram artinya adalah terlarang. Dengan demikian jika ada tempat yang dilabeli dengan istilah ini, maka tempat itu terlarang untuk sesuatu. Begitu juga dengan bulan, bulan dimana umat Islam terlarang untuk melakukan sesuatu.
Terlarang yang dimaksud adalah tidak boleh melakukan sesuatu yang dilarang syariat. Maka tempat atau bulan yang kaum muslim tidak boleh melanggar syariat, mengindikasikan kesuciannya.
Syariat Islam pun telah menjelaskan adanya ragam bulan haram. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat At Taubah ayat 36 yang artinya,
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka jangan kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu. Dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.
Ayat tersebut tidak spesifik menjelaskan bulan apa saja yang masuk dalam bulan haram. Dengan demikian untuk mendapatkan bulan apa saja yang dimaksud, perlu melihat hadits atau tafsir. Dan berkenaan dengan ini, Rasulullah telah menjelaskan secara detail bulan yang masuk dalam bulan haram.
Dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
“Zaman berputar sebagaimana hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan haram. Tiga bulan berurutan yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapaun Rajab yang merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban”. (HR Bukhari)
Dengan penjelasan Rasulullah ini, dapat dipahami bahwa bulan haram yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dimana dalam keempat bulan itu terdapat banyak keutamaan. Selain dzikir pagi petang, kaum muslimin bisa mengisinya dengan berbagai amalan untuk mendapat keutamaan.
Keutamaan Bulan Haram, Apa Saja?
![Keutamaan yang ada dalam bulan-bulan Haram, Sumber: republika.co.id](https://muslimpergi.com/wp-content/uploads/2024/06/Keutamaan-yang-ada-dalam-bulan-bulan-Haram.jpg)
Ketika melakukan amalan di bulan haram, umat Islam akan mendapatkan keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan yang ada di dalamnya:
1. Bulan Pengampunan Dosa
Pada bulan-bulan haram, terdapat amalan yang disyariatkan. Amalan yang termasuk disyariatkan adalah puasa Arafah serta puasa Asyura. Dimana puasa Arafah dikerjakan di bulan Dzulhijjah sedangkan puasa Asyura dikerjakan di bulan Muharram.
Ketika seorang muslim mengerjakan kedua puasa ini, maka Allah akan mengampuni dosanya. Tentu jika puasa yang dilakukan dengan dilandasi niat karena Allah semata.
Berkenaan dengan hal itu, terdapat sebuah hadits yang artinya,
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu”. (HR Muslim)
Setiap manusia tidak akan luput dari kesalahan dan dosa. Puasa ini menjadi sarana untuk mengharap ampunan dosa ketika masih ada di dunia. Dengan adanya keutamaan ini, tidak heran jika di masa lalu Rasulullah pun tidak melewatkan untuk mengerjakannya.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan yang artinya,
“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah yaitu puasa Asyura, Puasa Arafah, puasa 3 hari setiap bulan, dan shalat 2 rakaat sebelum subuh”. (HR An Nasa’i)
2. Meningkatkan Motivasi Sholat
Penyebutan bulan haram tidak lengkap jika tidak ada bulan Rajab di dalamnya. Dan ketika masuk bulan Rajab, umat Islam akan kembali terpacu semangatnya dalam mendirikan shalat.
Pasalnya pada bulan Rajab terdapat sebuah peristiwa yang begitu istimewa. Peristiwa yang tidak hanya membuat Rasulullah bahagia, namun juga umatnya. Sebab selain peristiwa ini menjadi pelipur lara bagi beliau, ada hadiah yang begitu indah dari Allah bagi beliau dan umatnya.
Peristiwa yang terjadi pada bulan Rajab itu adalah peristiwa Isra’ Mi’raj. Selain Allah Subhanahu wa Ta’ala membawa Rasulullah hingga ke langit ke tujuh, ada hadiah yang beliau bawa. Hadiah tersebut yakni perintah wajibnya shalat lima waktu.
Shalat yang sebelumnya diperintahkan untuk dikerjakan dengan jumlah yang terhingga. Karena kasih sayang Allah dan peristiwa itu, akhirnya menjadi lima waktu. Bagi muslim yang mengingat peristiwa ini, maka sudah sepatutnya menjadi lebih semangat untuk mendirikan shalat.
3. Bulan Berumroh
Bagi muslim yang ingin terus istiqamah di jalan Allah, selain berhaji tentu juga ingin menunaikan umroh. Dan pelaksanaan umroh sebaiknya dilakukan dalam salah satu bulan haram ini, yaitu di bulan Dzulqa’dah.
Sebab dalam sebuah riwayat dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, terdapat penjelasan yang artinya,
“Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sepanjang hidupnya berumroh sebanyak empat kali. Dan di antara umroh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dilaksanakan pada bulan Dzulqa’dah”. (HR Bukhari)
Bagi seorang muslim yang berumroh pada bulan ini, maka akan mendapat dua keutamaan. Pertama umroh yang dilakukan di bulan haram akan mendatangkan keutamaan yang lebih. Dan kedua, berarti dirinya telah mencontoh apa yang telah Rasulullah contohkan.
Untuk kehidupan yang selamat di dunia dan akhirat, setiap muslim wajib meneladani Rasulullah. Terutama dalam hal pelaksanaan ibadah.
Nah itulah beberapa keutamaan bulan haram yang akan muslim dapatkan ketika melakukan amalan. Sebaiknya setiap muslim tidak melewatkan setiap amalan pada bulan itu, serta menjauhi apa yang terlarang.
Kenapa Ramadhan Tidak Termasuk?
Dengan penetapan keempat bulan di atas sebagai bulan haram, keutamaan tentu tidak hanya yang telah disebutkan. Bahkan dengan berharap keutamaan lebih, ada sebagian umat Islam yang mempertanyakan bulan Ramadhan. Mengapa tidak termasuk ke salah satu bulan haram?
Dalam hal ini tentu menjadi misteri tersendiri. Namun meski demikian, melihat keutamaan yang ada di bulan Ramadhan, maka tidak mengherankan jika Ramadhan berdiri sendiri. Berdiri sebagai satu bulan utama.
Dapat dikatakan bulan Ramadhan menjadi bulan suci yang lebih agung dari keempat bulan haram. Sebab di dalam bulan Ramadhan, tidak hanya ada amalan sunnah namun juga amalan wajib.
![Membaca Al Quran, Sumber: sekolah.mu](https://muslimpergi.com/wp-content/uploads/2024/06/Membaca-Al-Quran.jpg)
Amalan wajib di antaranya ada puasa sebulan penuh dan zakat. Sedangkan amalan sunnah ada shalat tarawih, membaca Al Quran dan lain sebagainya. Dan meski bulan haram, di dalamnya lebih banyak amalan sunnah.
Dengan demikian pada dasarnya Ramadhan yang tidak masuk dalam bulan haram bukanlah sebuah masalah. Setiap muslim bisa memaksimalkan untuk beramal di bulan haram, serta beramal di bulan Ramadhan. Dengan demikian keutamaan yang didapatkan akan semakin berlimpah.
Nah itulah pembahasan terkait keutamaan bulan haram dan mengapa Ramadhan tidak termasuk di dalamnya. Informasi ini begitu penting untuk diketahui umat Islam dan jamaah.
Dan untuk memaksimalkan arus informasi, travel umroh saat ini bisa memanfaatkan aplikasi travel umroh. Sebuah aplikasi yang bisa diakses hanya dengan menggunakan smartphone.
Dengan aplikasi tersebut, travel umroh bisa memaksimalkan pelayanan kepada jamaah. Baik pelayanan untuk perjalanan ibadah haji dan umroh, maupun dalam memberikan informasi. Tidak perlu kemanapun, jamaah bisa mencari kebutuhan mereka hanya dengan internet.