Masalah Umroh yang Kerap Terjadi, Harus Diantisipasi!

Realitas antrian daftar tunggu haji hingga puluhan tahun menjadikan ibadah umroh sebagai alternatif untuk menyegerakan niat ke Tanah Suci. Tentu saja hal ini merupakan lahan bisnis yang menggiurkan mengetahui data masyarakat Indonesia yang umroh terus meningkat. Tiga tahun ke belakang antara lain berjumlah 800-900 ribu orang.

Akan tetapi, angka permintaan yang tinggi seringkali sepaket dengan masalah umroh sebagai risiko yang harus dihadapi biro travel. Beberapa tampak tidak terhindarkan, namun dapat diantisipasi demi memberikan pelayanan terbaik bagi sesama saudara muslim. Sehingga bisnis Anda sekaligus mendapatkan keberkahannya, bukan sekadar menghasilkan rupiah semata.

Kami akan sebutkan beberapa yang sering terjadi dan bisa berpotensi merugikan biro travel, yang sebaiknya segera diantisipasi agar tidak terjadi pada Anda. Sekaligus menjadi edukasi bagi jamaah Anda yang akan semakin mempermudah proses penyelenggaraan umroh.

Masalah Umroh: Problematika yang Tidak Terhindarkan dan Mengatasinya

Jamaah berangkat umroh, Sumber: promediateknologi.id
Jamaah berangkat umroh, Sumber: promediateknologi.id

Ada berbagai persoalan yang dihadapi para biro travel dalam menyelenggarakan umroh. Beberapa di antara permasalahan umroh dan solusinya dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut.

1. Minimnya Margin Keuntungan

Persaingan yang tinggi di antara penyelenggara umroh melahirkan fenomena harga promo semurah-murahnya dengan target mendapatkan sebanyak-banyaknya calon jamaah. Sementara dari segi keuntungan, sudah pasti minim jika menargetkan kelas bawah. 

Belum lagi terkait ekspektasi calon jamaah. Harga yang tergolong fantastis bagi kalangan tersebut membuat ekspektasi mereka bisa mendapatkan pelayanan prima. 

Sementara itu, sejumlah dana yang diberikan hanya bisa mendapatkan pelayanan standar, itupun berkat menggunakan promo harga murah untuk membeli tiket pesawat dan hotel. Tidak sedikit calon jamaah yang kecewa perihal ini, hingga membuat reputasi biro travel jadi buruk.

Agar bisnis ini menjadi berkah namun menguntungkan, targetkan kalangan menengah ke atas dengan harga lebih tinggi yang margin keuntungannya cukup besar. Tambahkan layanan lebih dengan menawarkan paket kunjungan destinasi yang masih sejalur perjalanan Indonesia – Saudi Arabia, seperti Turki, Dubai, dan Qatar

2. Ketidaktahuan Jamaah akan Masalah Teknis

Masalah umroh lain berkaitan dengan persoalan administrasi. Kedengarannya simple, namun cukup memusingkan bila ada suatu kendala. Utamanya soal penerbitan visa yang kadang tidak dipahami oleh calon jamaah.

Ada kemungkinan visa sulit bahkan tidak bisa diterbitkan karena macam-macam alasan, sehingga mau tidak mau harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperlancar proses penerbitan visa. Sayangnya, banyak calon jamaah tidak mau membayar lagi karena merasa sudah membayar sejumlah uang di awal.

Untuk mengantisipasi hal ini, beri perhatian lebih saat mengurus dokumen calon jamaah umroh. Pastikan menyesuaikan permohonan visa dengan tujuan umroh, melengkapi semua persyaratan, dokumen yang diunggah tidak buram, semua data yang diperlukan sesuai dan akurat, masa berlaku paspor yang panjang.

Penjelasan terkait itinerary selama perjalanan yang jelas, bukti kemampuan finansial calon jamaah, hingga surat referensi pun harus disertakan secara detail.

3. Kurangnya Pengajaran Tentang Pelaksanaan dan Esensi Beribadah

Pelaksanaan ibadah umroh, Sumber: detik.com
Pelaksanaan ibadah umroh, Sumber: detik.com

Keinginan mendapatkan sebanyak-banyaknya jamaah dengan harga promo, membuat sejumlah biro travel mengurangi biaya operasional yang bisa mendatangkan masalah yang berarti. Contohnya, melaksanakan bimbingan manasik hanya sekali yang berpotensi tidak maksimal pelaksanaan umrohnya oleh jamaah Anda. 

Dalam hal ini, Anda bisa mengatasinya dengan mengadopsi  tour guide system. Ada pula yang memberikan bimbingan tata pelaksanaan dengan baik, namun melupakan bimbingan spiritual yang menjadi inti dari beribadah umroh.

Siapkan pendamping umroh yang tidak hanya sekadar menjadi “tour guide” dengan bercerita tentang lokasi yang dikunjungi, melainkan mampu dalam membimbing spiritual jamaah. Beberapa contoh yang bisa diterapkan yakni memberikan promo pelaksanaan umroh dengan tokoh terkenal, seperti kyai dan ustadz setempat atau seorang habib.

4. Sulitnya Mengatur Jamaah

Daya tarik umroh di periode waktu tertentu sering kali menarik lebih banyak jamaah, misalnya umroh saat puasa. Jumlahnya yang sangat membludak pasti menimbulkan masalah saat di Tanah Suci, salah satu yang sering terjadi yakni sulitnya mengatur jamaah di tengah-tengah kerumunan, memberikan arahan, hingga jamaah hilang.

Untuk mengatasi hal ini, Anda memerlukan bantuan teknologi berupa aplikasi, di mana Anda dan calon jamaah saling terintegrasi. Alangkah lebih baik jika di dalamnya terdapat fitur-fitur tambahan yang mempermudah calon jamaah tidak hanya saat di Tanah Suci tetapi sejak awal persiapan sebelum berangkat. Utamanya perihal tabungan/keuangan.

Juga berikan pembekalan pada setiap jamaah untuk saling membantu. Dengan persiapan tersebut, risiko seperti jamaah tersesat bahkan hilang akan terminimalisir.

5. Masalah Umroh yang di Luar Kendali

Masalah yang terjadi di luar kendali bukan berarti tidak dapat diantisipasi. Beberapa masalah yang dimaksud seperti kehilangan uang, jamaah kecelakaan, jamaah sakit atau wafat, hingga terjadi kebakaran di tempat akomodasi. 

Resiko usaha travel umroh ini dapat Anda atasi dengan mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup soal birokrasi di Arab Saudi untuk mengantisipasi hal tersebut. Tidak lupa membekali pengetahuan tersebut tidak hanya kepada pembimbing, tetapi sekaligus calon jamaah.

Pembekalan tersebut bisa diberikan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, dan jika memungkinkan berikan sedikit simulasi untuk lebih memperdalam pemahaman jamaah.

6. Lemahnya Kewenangan Sebagai Regulator

Masalah umroh yang disebabkan lemahnya pihak regulator, Sumber: liputan6.com
Masalah umroh yang disebabkan lemahnya pihak regulator, Sumber: liputan6.com

Masalah terkait regulator merupakan problematika umroh di Indonesia yang sudah menjadi rahasia umum, di mana secara pengawasan masih kurang. Kurang memadainya hal ini dijadikan celah sejumlah oknum yang memicu penyelewengan. 

Contohnya, gagal berangkat ke Tanah Suci karena uang digunakan untuk investasi yang bermasalah, layanan tidak sesuai yang dijanjikan, hingga penundaan berangkat dan kepulangan jamaah demi mendapat tiket dan akomodasi murah.

Yang dirugikan tentu saja Anda sebagai pihak travel, yang sudah dengan niat merencanakan perjalanan umroh yang optimal, tetapi calon jamaah lebih memilih penyelenggara tidak benar tersebut dengan dalih lebih murah.

Antisipasi dengan memberikan pelayanan terbaik, bukan sekadar promosi harga murah. Salah satu yang bisa mendongkrak daya tarik dan memudahkan Anda menyelenggarakan bisnis umroh yakni aplikasi travel umroh

Satu paket sistem agar pengelolaan biro travel umroh Anda lebih efisien dan maksimal yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Nah, mari bergabung dengan MuslimPergi!