Mencium Hajar Aswad, Apa Keutamaannya?

Saat melaksanakan ibadah haji atau umroh, mencium Hajar Aswad menjadi impian bagi setiap jamaah. Untuk bisa mendapatkannya, tidak sedikit yang bahkan hingga berdesak-desakan. Jika ditinjau dari syariat, apa keutamaan yang akan diperoleh jika bisa melakukan amalan itu?

Dalam melakukan sebuah amalan, setiap muslim perlu mengacu pada syariat. Sebab untuk mendapatkan pahala dan keutamaan, satu diantaranya karena tidak menyimpang pada syariat. Dengan demikian, terkait Hajar Aswad sudah sebaiknya setiap travel umroh memberi panduan pada setiap jamaah.

Nah dalam ulasan kali ini akan dibahas mengenai amalan mencium Hajar Aswad. Apakah benar yang bisa melakukannya akan mendapatkan keutamaan?

Anjuran Mencium Hajar Aswad

Batu hajar aswad, Sumber: rakyatku.com
Batu hajar aswad, Sumber: rakyatku.com

Dalam menjalani kehidupan di dunia, setiap muslim perlu meneladani Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Utamanya dalam perkara ibadah seperti umroh atau haji. Dimana diantara rukunnya adalah melakukan thawaf.

Dalam thawaf itulah amalan terhadap Hajar Aswad dilakukan. Yang dilakukan Rasulullah di masa lalu, sebaiknya juga diikuti umatnya pada hari ini.

Berkaitan dengan hal itu, terdapat sebuah riwayat yang artinya,

Sesungguhnya Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu mendatangi Hajar Aswad kemudian menciumnya lalu berkata, ‘Aku mengetahui engkau adalah batu yang tidak akan memberikan faedah apapun. Jika aku tidak melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu’”. (HR Bukhari)

Apa yang dilakukan oleh amirul mukminin itulah yang menjadi anjuran mencium Hajar Aswad. Setiap muslim yang bisa melakukannya, tentu akan mendapat keutamaan mencium Hajar Aswad. Terlebih jika tidak menyimpang dari syariat.

Tidak hanya sampai di situ, bagi jamaah laki-laki juga dianjurkan untuk melakukan amalan lain. Yakni mengusap dan menempelkan dahi pada Hajar Aswad.

Terdapat sebuah riwayat yang artinya,

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu bahwa dia pernah mencium Hajar Aswad dan meletakkan dahi padanya”. (HR Al Hakim dan Al Baihaqi)

Dengan adanya dalil-dalil di atas, ada dua efek bagi jamaah yang bisa mencium Hajar Aswad. Yakni selain taat pada syariat, juga akan mendatangkan pahala dan keutamaan. Terlebih jika mengamalkannya dilakukan pada umroh akhir ramadhan.

Keutamaan Mencium Hajar Aswad 

Keutamaan mencium hajar aswad, Sumber: antaranews.com
Keutamaan mencium hajar aswad, Sumber: antaranews.com

Dengan anjuran di atas, setiap jamaah sebaiknya tidak terlewat untuk mencium Hajar Aswad. Sebab jika bisa melakukannya, akan mendatangkan berbagai keutamaan yang di antaranya:

1. Dosa Diampuni

Tidak ada manusia yang terhindar dari salah dan dosa. Baik disengaja atau tidak, seringkali seorang muslim melakukan dosa saat melakukan aktivitas. Sebab tidak ada manusia yang dijamin maksum kecuali Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. 

Dengan demikian setiap orang beriman sebaiknya berupaya agar dosa diampuni saat masih ada di dunia. Sebab jika belum mendapat ampunan di dunia, maka balasan Allah begitu pedih ketika di akhirat kelak.

Syariat Islam memberikan banyak alternatif bagi umat Islam dalam memohon ampun pada Allah saat masih di dunia. Selain dengan taat pada syariat dan berdoa, mencium Hajar Aswad juga menjadi alternatif sebagai sarana mendapat ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Terdapat sebuah riwayat dari Ubaid bin Umari dari ayahnya yang artinya,

Sesungguhnya Ibnu Umar pernah berdesak-desakan untuk mendekati dua rukun (Rukun Yamani dan Hajar Aswad). Sebelumnya aku tidak pernah melihat seorang pun dari sahabat Rasulullah yang berdesakan seperti itu. Lalu aku berkata, ‘Wahai Abdurrahman, mengapa engkau mendekati dua rukun dengan berdesak-desakan seperti itu?’. Lalu beliau menjawab, ‘Aku melakukannya karena pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa”. (HR Tirmidzi)

2. Seperti Salaman dengan Allah

Sebagai makhluk, tentu setiap orang mukmin ingin bertemu dengan penciptanya. Dimana hal itu merupakan sebuah kemustahilan. Sebab Nabi Musa ‘Alaihissalam saja tidak mampu untuk melihat Allah secara langsung.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al A’raf ayat 143 yang artinya,

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat kepada Kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya. Berkatalah Musa, ‘Ya Tuhanku, tampakkanlah (diriMu) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau’. Tuhan berfirman, ‘Kamu sekali-kali tidak akan sanggup melihatKu tapi lihatlah ke bukit itu. Maka apabila dia tetap di tempatnya (seperti sediakala) niscaya kamu dapat melihatKu”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada bukit itu, dijadikanNya bukti itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali dia berkata, ‘Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama beriman”.

Meskipun Nabi Musa ‘Alaihissalam saja tidak mampu melihat Allah, namun ada kabar gembira bagi yang bisa mengusap dan mencium Hajar Aswad. Bagi yang bisa melakukannya, seakan dirinya sedang bersalaman dengan Allah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Barangsiapa bersalaman dengan (Hajar Aswad) seolah-olah dia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih”. (HR Ibnu Majah)

3. Ittiba’ Rasul

Keutamaan mencium Hajar Aswad yang lain adalah sama halnya dengan meneladani Rasulullah. Dalam Islam, mencium Hajar Aswad hukumnya sunnah. Sebab dahulu amalan itu dilakukan oleh Rasulullah dan diikuti oleh amirul mukminin Umar bin Khattab.

Sebagaimana diketahui bersama, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah teladan utama bagi umat Islam. Beliau adalah tour guide system dalam kehidupan. Jika ingin selamat di dunia dan akhirat, mengikuti yang beliau contohkan adalah kuncinya.

Sedangkan Umar bin Khattab adalah satu sahabat yang masuk dalam Khulafaur Rasyidin. Yaitu sahabat yang selalu berjalan dalam kebenaran yang lurus. Mengikutinya merupakan sebuah kebaikan tersendiri.

4. Memperoleh Saksi di Akhirat

Dan keutamaan mencium Hajar Aswad terakhir adalah akan memperoleh saksi di akhirat kelak. Dimana seorang muslim tidak akan memiliki perlindungan kecuali dari amalan-amalannya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan dia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya”. (HR Tirmidzi)

Nah itulah beberapa keutamaan yang akan didapatkan bagi yang bisa menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Namun alangkah baiknya ketika melakukannya, diiringi dengan doa mencium Hajar Aswad.

Namun, ada catatan bagi jamaah wanita, jika ingin melakukan amalan ini perlu memastikan sekitar Hajar Aswad sedang sepi atau ketika ada kesempatan. Sebab di masa lalu ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha sangat berhati-hati terhadap hal ini.

Maksimalkan Layanan dengan Aplikasi MuslimPergi

Aplikasi Muslim Pergi, Sumber: gannett-cdn.com
Aplikasi Muslim Pergi, Sumber: gannett-cdn.com

Ada banyak hal yang perlu diketahui jamaah haji dan umroh sebelum mereka benar-benar berangkat ke Tanah Suci. Selain informasi mengenai keutamaan mencium Hajar Aswad di atas, masih banyak informasi lainnya.

Namun bagi travel umroh tidak perlu khawatir, sebab saat ini telah tersedia aplikasi travel umroh. Dimana aplikasi MuslimPergi dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan layanan. Tidak halnya dalam memberikan informasi, namun juga layanan lain seperti persiapan sebelum keberangkatan.

Menunaikan haji dan umroh merupakan perjalanan ibadah yang mungkin tidak semua orang bisa melakukannya dua kali. Dengan memberikan pelayanan terbaik, berarti sedang memuliakan para tamu Allah. Dan hal tersebut tentu akan mendatangkan keutamaan tersendiri.