Perbedaan Haji dan Umroh, Tidak Hanya Terkait Waktu

Perbedaan haji dan umroh merupakan salah satu aspek penting dalam praktik ibadah umat Islam. Haji adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi mereka yang mampu. Sedangkan umroh adalah ibadah yang dianjurkan namun tidak wajib. 

Haji dan Umrah adalah dua peristiwa penting dalam agama Islam yang melibatkan perjalanan ke Baitullah atau Ka’bah. Baitullah adalah bangunan suci yang terletak di Masjidil Haram di Makkah, Saudi Arabia. Bagi seorang Muslim, mengunjungi Baitullah adalah sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. 

Sama-sama dilakukan Baitullah, namun, haji dan umroh memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, waktu, tata cara, dan kewajiban. Nah, simak ulasan berikut untuk memahami perbedaan yang lebih jelas lagi tentang haji dan umroh!

Perbedaan Haji dan Umroh yang Harus Diketahui 

Pelaksanaan ibadah haji dan umroh, Sumber: nu.or.id
Pelaksanaan ibadah haji dan umroh, Sumber: nu.or.id

Meskipun keduanya merupakan ibadah yang dilaksanakan di Tanah Suci, namun haji dan umroh merupakan dua jenis ibadah yang berbeda. Adapun beberapa aspek perbedaan dari kedua jenis ibadah ini diantaranya adalah:

1. Definisi 

Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam wajib dilakukan minimal sekali seumur hidup. Haji melibatkan perjalanan ke kota suci Mekkah untuk melakukan serangkaian ibadah, seperti thawaf di Ka’bah, melempar jumrah, dan berpakaian ihram. 

Tujuan haji yaitu untuk mendapatkan pengampunan dosa, memperoleh keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Ibadah haji adalah ibadah yang wajib bagi setiap muslim yang memiliki kemampuan finansial dan fisik untuk melaksanakannya. Syarat ibadah haji yaitu baligh, berakal, merdeka, ada kendaraan dan bekal, keamanan di jalan, dan kondisi memungkinkan perjalanan haji. 

Di sisi lain, umroh adalah ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja selama satu tahun.  Umroh juga melibatkan perjalanan ke Makkah dengan serangkaian ibadah. Namun, berbeda dari haji dalam beberapa aspek. Umroh tidak menggantikan haji. Seseorang yang telah melaksanakan umroh masih harus melaksanakan haji jika memenuhi syarat. 

Tujuan umroh sama seperti haji yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. Selain itu juga untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim Alaihissalam dan keluarganya dalam perjalanan mereka ke Makkah. Meskipun umroh tidak wajib, banyak Muslim yang berusaha melaksanakannya untuk mendapatkan keberkahan dan spiritual.

2. Rukun Haji dan Umroh

Rukun adalah unsur-unsur pokok yang harus dipenuhi oleh setiap umat dalam beribadah. Dalam ibadah haji terdapat rukun yang harus dilakukan oleh  jamaah dalam menjalankan ibadah haji. Terdapat enam rukun haji yang menjadi landasan utama pelaksanaan ibadah ini. Berikut enam rukun haji yang harus dilaksanakan, yaitu:

  • Ihram, adalah niat untuk memulai ibadah haji dengan mengenakan pakaian ihram. Ihram dilakukan di Miqat atau tempat ibadah haji akan dimulai.
  • Wuquf di Arafah, dilakukan jamaah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada saat ini jamaah melakukan ibadah seperti berdzikir, memohon ampun dan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala.
  • Thawaf Ifadah, merupakan ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali setelah kembali dari Arafah. 
  • Sa’i, yaitu berlari-lari kecil tujuh kali antara dua bukit Shafa dan Marwah, seperti yang dilakukan Hajar saat mencari air untuk Nabi Ismail Alaihissalam. 
  • Tahallul, yaitu memotong rambut. Bagi jamaah pria, setidaknya memotong 3 helai rambut, sedangkan bagi wanita dapat memotong ujung rambutnya saja..
  • Tertib, maksudnya adalah jamaah harus melaksanakan semua rukun haji tersebut dengan tertib dan berurutan. 

Sementara itu, rukun umroh lebih sederhana. Umroh terdiri dari lima langkah inti. Rukun umroh yang dilakukan yaitu ihram, tawaf, sa’I, mencukur rambut kepala atau memotongnya dan tertib. 

Meskipun rukun rukun umroh lebih sedikit dari haji, ibadah ini masih memiliki nilai spiritual yang tinggi dan dapat menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. 

3. Waktu Pelaksanaan 

Ibadah haji dilakukan selama bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah. Selama periode ini, jutaan jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul di kota suci Mekkah untuk menjalankan ibadah haji. Mereka melakukan serangkaian ibadah, seperti thawaf di Ka’bah, melempar jumrah, dan berada di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. 

Sementara itu, pelaksanaan umroh tidak memiliki batasan waktu yang seperti haji. Umroh dapat dilakukan kapan saja kecuali seperti pada hari-hari tertentu dalam bulan Dzulhijjah. Karena bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, hal ini memberikan fleksibilitas kepada umat Islam untuk menjalankan umroh sesuai dengan kesempatan dan kemampuannya. 

Namun, ada beberapa waktu yang biasanya menjadi pilihan umat muslim dalam melaksanakan umroh, seperti saat bulan Ramadhan atau saat liburan. Hal ini erat berkaitan dengan kondisi jamaah atau situasi Mekkah yang akan berpengaruh pada kekhusyukan jamaah. Dengan memilih waktu yang sesuai keinginan, diharapkan dapat merasakan keberkahan dan pengalaman spiritual. 

Keutamaan Haji dan Umroh 

Keutamaan dalam berhaji dan umroh, Sumber: bpkh.go.id
Keutamaan dalam berhaji dan umroh, Sumber: bpkh.go.id

Haji dan umroh adalah salah satu ibadah paling mulia dalam bagi umat Islam. Seorang Muslim yang mampu secara finansial dan fisik diwajibkan menjalankan ibadah haji atau umroh sekali seumur hidup. Terdapat beberapa keutamaan haji dan umroh, diantaranya: 

1. Meningkatkan Rasa Syukur 

Ibadah haji dan umroh adalah kesempatan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada seorang muslim. Melalui ibadah haji ataupun umroh umat islam dapat berdoa dan memohon kepada Rabbnya agar terhindar dari kefakiran.

Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

“Iringilah haji dengan umroh, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga”. (HR An-Nasa’i)  

2. Mendapat Pahala yang Besar 

Dalam menjalankan ibadah, selain ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentu umat islam juga mengharapkan pahala. Begitu pun ketika menjalankan ibadah haji dan umroh. Meskipun umroh bukan ibadah yang wajib seperti haji, umroh adalah ibadah yang disunnahkan (sunnah muakkad). 

Seorang muslim ketika akan melakukan haji ataupun umroh, maka terdapat pengorbanan di dalamnya. Tak hanya biaya melainkan juga jauh dari keluarga. 

Sebuah riwayat dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Rasulullah pernah bersabda kepadanya tentang umroh yang artinya, “Sesungguhnya kamu mendapatkan pahala sesuai kadar kesulitan dan pengorbananmu” (HR Hakim)

3. Menghapus Dosa

Pada riwayat lain juga disebutkan bahwa “Antara satu umroh dengan umroh berikutnya terdapat penghapusan dosa-dosa di antara keduanya. Haji yang mabrur tidak ada pahala bagi pelakunya melainkan surga”. (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam Islam, baik haji maupun umroh adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Melaksanakan keduanya dengan ikhlas dan tulus dapat memberikan banyak manfaat spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apalagi jika bisa melaksanakan umroh bersama keluarga, tentu ibadah akan lebih terasa memuaskan dan memberikan pengalaman yang berbeda. 

Solusi Haji dan Umroh Terencana: MuslimPergi

Software Management Travel Umroh, Sumber: muslimpergi.com
Software Management Travel Umroh, Sumber: muslimpergi.com

MuslimPergi adalah solusi yang canggih untuk membantu biro travel umroh Anda. Sistem manajemen umroh dapat dikelola secara online dan terintegrasi dengan MuslimPergi. Dengan begitu Anda akan lebih efisien dalam mengelola bisnis Anda. 

Selain itu, MuslimPergi juga dilengkapi dengan fitur pelacakan perjalanan secara real-time. Ini memungkinkan Anda dan pelanggan Anda untuk selalu mengetahui lokasi dan status perjalanannya. Tentunya Anda akan  memberikan rasa aman dan kenyamanan yang tak ternilai bagi jamaah. 

Bergabunglah bersama MuslimPergi dan nikmati kemudahannya!