Perbedaan Shalat Isyraq dan Dhuha, Penting Diketahui!

Perbedaan shalat isyraq dan dhuha sering menjadi pertanyaan bagi masyarakat. Waktu pelaksanaanya yang hampir sama, menjadi salah satu pemicunya. Lantas apakah memang benar kedua shalat itu berbeda?

Setiap muslim utamanya jamaah haji dan umroh penting untuk mengetahui hal ini. Sebab ketika di Tanah Suci, mereka akan disibukkan dengan berbagai macam ibadah. Dan pemahaman akan makna suatu ibadah, sangat berkaitan dengan niat jika ingin melaksanakannya.

Nah dalam pembahasan kali ini akan diulas mengenai shalat isyraq dan shalat dhuha. Untuk mendapat informasi yang bermanfaat, sebaiknya ulasan ini jangan sampai terlewat.

Pengertian Shalat Isyraq dan Dhuha

Definisi Shalat Isyraq dan Dhuha, Sumber: umsu.ac.id
Definisi Shalat Isyraq dan Dhuha, Sumber: umsu.ac.id

Untuk mengetahui keduanya memiliki perbedaan atau tidak, dimulai dari memahami pengertiannya. Pasalnya, jika hanya dilihat secara sepintas, isyraq dan dhuha memang terkesan waktu yang berbeda.

Dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah 27;51 dijelaskan bahwa shalat adalah ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam disertai niat dengan memenuhi syarat-syarat tertentu. Sedangkan isyraq berarti waktu syuruq atau matahari terbit.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa shalat isyraq adalah shalat yang dikerjakan pada waktu terbitnya matahari setelah berlalu waktu terlarang untuk shalat.

Dalam Surat Shad ayat 18, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,

Sungguh Kami telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Nabi Daud) pada waktu petang dan pagi”. 

Dalam ayat tersebut, makna isyraq adalah pagi. Dimana untuk bertasbih kepada Allah, tentu gunung-gunung dan Nabi Daud tidak akan menunda. Yaitu mereka melakukannya pada permulaan pagi. Dan jika dikaitkan, maka shalat isyraq dilakukan pada permulaan pagi setelah terbit.

Sedangkan shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan mulai dari matahari terbit hingga matahari meninggi sebelum waktu zawal (bergesernya matahari dari tengah-tengah langit). Dengan demikian, waktu pelaksanaan shalat ini cukup panjang.

Jika melihat kedua pengertian shalat tersebut, maka keduanya seakan memiliki perbedaan. Biasanya setelah shalat subuh, orang-orang sholeh akan melakukan dzikir pagi petang untuk menunggu waktu syuruq. 

Dan saat masuk waktu syuruq, mereka akan melakukan shalat isyraq dan kemudian baru disusul dengan shalat dhuha. Namun setelah shalat syuruq bolehkan shalat dhuha?

Perbedaan Shalat Isyraq dan Dhuha

Untuk menentukan jawaban dari pertanyaan di atas, perlu melihat pendapat ulama terkait shalat isyraq dan dhuha. Apakah mereka memang membedakan atau tidak. Sebab jika hanya mengacu pada pengertian tentu hal itu tidaklah cukup.

Para ulama sendiri berbeda pendapat dalam menentukan kedua shalat ini. Hujjatul Islam Al Imam Al Ghazali merupakan ulama yang membedakan status kedua shalat ini.

Menurut pendapat beliau, shalat isyraq memiliki kesunnahan yang berdiri sendiri. Dan shalat dhuha juga memiliki kesunnahan tersendiri. Keduanya bukanlah merupakan ibadah shalat sunnah yang sama.

Dalam menyampaikan pendapatnya, beliau berpedoman pada sebuah hadits yang artinya,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdiri untuk shalat dua rakaat ketika matahari terbit dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur yaitu ketika seperempat siang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kembali melakukan shalat empat rakaat”. (HR Tirmidzi)

Sholat isyraq dilakukan ketika matahari terbit, Sumber: liputan6.com
Sholat isyraq dilakukan ketika matahari terbit, Sumber: liputan6.com

Jika dicermati, Imam Al Ghazali melihat waktu dari pelaksanaan shalat yang dilakukan oleh sang Nabi. Dimana waktu shalat isyraq dilakukan ketika matahari terbit, sedangkan shalat dhuha dilakukan saat matahari sudah menjulang tinggi. 

Dan dari segi rakaat, shalat isyraq hanya dilakukan dengan dua rakaat. Sedangkan shalat dhuha bisa empat rakaat hingga delapan rakaat. Dan keduanya boleh dilakukan beriringan. Yakni setelah melakukan shalat isyraq boleh disambung dengan shalat dhuha. Meski dilakukan di seperempat siang lebih utama.

Sedangkan ulama lain ada yang menyatakan bahwa shalat isyraq dan shalat dhuha bukanlah shalat yang berbeda. Salah satu ulama yang menyatakan hal tersebut adalah Imam Al Hakim.

Dalam kitab Fatawa Al Fiqhiyah Al Kubra juz 1 halaman 188 dijelaskan tentang hal itu. Yakni shalat isyraq dan shalat dhuha merupakan shalat yang sama berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa shalat pada waktu isyraq disebut juga dengan shalat awwabin. Sedangkan shalat awwabin merupakan nama lain dari shalat dhuha.

Maka dapat pendapat dua ini menegaskan shalat sunnah yang dilakukan pada terbitnya matahari hingga waktu zawal adalah satu shalat. Yaitu shalat isyraq atau yang juga bisa disebut dengan shalat dhuha atau shalat awwabin.

Dengan demikian selain memberikan informasi terkait kumpulan doa pagi hari, ada baiknya setiap travel umroh juga memberi informasi terkait hal ini. Sehingga jika ada jamaah yang menganggap shalat isyraq berbeda dengan shalat dhuha itu berdasar pendapat ulama. Dan jika ada yang menganggap sama juga berdasarkan pendapat ulama. Sebab meyakini kedua shalat itu berbeda atau sama akan berkaitan dengan pelaksanaannya.

Pelaksanaan Shalat Isyraq dan Dhuha

Pelaksanaan sholat sunnah isyraq dan dhuha, Sumber: promediateknologi.id
Pelaksanaan sholat sunnah isyraq dan dhuha, Sumber: promediateknologi.id

Dalam pelaksanaan shalat isyraq dan shalat dhuha, akan berbeda bagi yang menganggapnya sama dan yang menganggapnya berbeda.

Satu hal yang mendasar adalah berkenaan dengan niat. Bagi yang memahaminya berbeda, niat shalat syuruq atau isyraq tentu akan berbeda dengan niat shalat dhuha.

Selain itu, pada pelaksanaan shalat dhuha ini lafaz jumlah rakaat bisa dirubah. Tinggal disesuaikan dengan jumlah shalat yang akan dilakukan. Bisa dua, empat hingga delapan rakaat.

Nah itulah ulasan terkait shalat isyraq dan shalat dhuha. Setiap umat Islam perlu memahami hal ini. Sebab setiap pemahaman akan berkaitan dengan pelaksanaan. Dan untuk mendapatkan keabsahan dan ridha Allah, memahami setiap syariat merupakan hal yang penting.

Ibadah Jamaah Lebih Mudah dengan Aplikasi

Aplikasi Muslim Pergi, Sumber: gannett-cdn.com
Aplikasi Muslim Pergi, Sumber: gannett-cdn.com

Informasi mengenai shalat isyraq dan shalat dhuha hanyalah satu bagian yang penting untuk diketahui para jamaah umroh. Dan bagi agen travel yang professional, tentu memberikan kemudahan bagi jamaahnya adalah yang prioritas. Tidak hanya dalam memberi informasi, namun juga dalam pelayanan.

Untuk memberikan kemudahan tersebut, saat ini travel umroh bisa menyediakan aplikasi travel umroh. Dimana dengan semakin berkembangnya internet, memberi informasi kepada jamaah pun akan semakin praktis dan up to date.

Tidak perlu merepotkan jamaah untuk datang ke kantor pelayanan. Hanya dengan smartphone dalam genggaman, semua terkait pelaksanaan ibadah akan mudah diakses. Baik informasi sebelum keberangkatan, ibadah dan doa hingga informasi setelah kembali ke Tanah Air.

Dengan memaksimalkan teknologi, maka jamaah pun bisa menyiapkan segalanya dengan lebih matang. Selain itu pelaksanaan ibadah pun juga akan semakin khusyuk. Dan jamaah akan mendapatkan perjalanan yang tak terlupakan. Sudah saatnya setiap travel umroh mempertimbangkan sebuah aplikasi dan MuslimPergi menyiapkannya untuk Anda!