Mengurus Perizinan Travel Umroh, Apa Saja Syaratnya?

Umroh adalah ibadah impian umat Islam. Namun, sebelum berangkat ke Tanah Suci, jamaah biasanya memilih travel umroh yang terpercaya. Oleh karena itu, terdaftar dan memiliki perizinan travel umroh yang resmi itu penting bagi biro travel umroh. 

Mengapa ini penting? Karena jamaah merasa terjamin keamanan dan kepastian perjalanannya jika travel umrohnya legal. 

Nah, jika Anda berencana membuka bisnis travel umroh atau sekadar ingin tahu lebih dalam tentang proses perizinannya, artikel ini akan membahas syarat-syarat yang perlu dipenuhi. Dari dokumen administrasi hingga persyaratan khusus, simak penjelasannya sampai selesai biar tidak ada yang terlewat!

Syarat-syarat Mengurus Perizinan Travel Umroh 

Mengurus perizinan bisnis, Sumber: pexels.com
Mengurus perizinan bisnis, Sumber: pexels.com

Membuka bisnis travel umroh bukan hanya soal menyediakan perjalanan ke tanah suci, tetapi juga harus memiliki perizinan travel umroh agar legal dan terpercaya. Tanpa perizinan yang jelas, travel umroh bisa menghadapi berbagai risiko, termasuk kehilangan kepercayaan pelanggan dan sanksi hukum. 

Mengurus perizinan travel umroh tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa syarat dan prosedur yang harus dipenuhi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Berikut adalah beberapa syarat utama yang perlu Anda persiapkan:

1. Memiliki Legalitas Perusahaan yang Sah 

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, memiliki regulasi ketat untuk memastikan bahwa penyelenggara perjalanan ibadah umroh (PPIU) memberikan pelayanan yang aman dan sesuai standar. Sebelum mengajukan izin sebagai PPIU, pastikan bahwa perusahaan sudah berbentuk badan usaha yang sah. Beberapa dokumen legal yang diperlukan meliputi:

  • Akta pendirian perusahaan. Akta ini harus dibuat di hadapan notaris dan mencantumkan jenis usaha sebagai biro perjalanan wisata, termasuk layanan umroh
  • Nomor Induk Berusaha (NIB).NIB adalah identitas resmi perusahaan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui sistem Online Single Submission (OSS). 
  • Surat Izin Usaha Perjalanan Wisata (IUJP) Travel umroh termasuk dalam kategori usaha pariwisata, jadi perlu mengurus izin ini dari Dinas Pariwisata. 
  • NPWP perusahaan dan bukti laporan pajak.

Legalitas ini penting sebagai bukti bahwa bisnis travel umroh Anda memiliki dasar hukum yang kuat dan dapat dipercaya oleh jamaah. Dokumen-dokumen tersebut juga merupakan dokumen wajib untuk mengurus perizinan travel umroh tahap selanjutnya. 

2. Memenuhi Syarat Modal dan Keuangan

Salah satu syarat utama dalam perizinan travel umroh adalah memiliki modal yang cukup. Pemerintah menetapkan bahwa modal dasar minimal untuk PPIU adalah Rp 2 miliar, dengan modal yang disetor minimal Rp 500 juta.

Selain itu, perusahaan juga harus memiliki rekening khusus di bank syariah untuk pengelolaan dana jamaah. Hal ini bertujuan untuk menjaga transparansi keuangan dan memastikan bahwa dana calon jamaah tidak disalahgunakan.

3. Memiliki Kantor Operasional yang Memadai 

Kantor operasional bisnis, Sumber: pexels.com
Kantor operasional bisnis, Sumber: pexels.com

Travel umroh yang ingin mendapatkan izin resmi harus memiliki kantor tetap dengan lokasi yang strategis dan layak untuk operasional. Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait kantor operasional, yaitu lokasi kantor yang berada di gedung permanen, bukan tempat yang berpindah-pindah. 

Kantor harus memiliki fasilitas yang mendukung, seperti ruang pelayanan pelanggan, peralatan administrasi yang memadai, dan arsip. Kantor ini juga harus bisa diakses dengan mudah oleh calon jamaah, caranya bisa dengan memajang plang nama perusahaan secara  jelas agar mudah dikenali juga. 

4. Memiliki Tim dan SDM yang Kompeten

Keberhasilan penyelenggaraan umroh sangat bergantung pada tim yang bekerja di dalamnya. Oleh karena itu, travel umroh wajib memiliki SDM yang kompeten. SDM pada travel umroh meliputi direktur utama dan penanggung jawab yang berpengalaman di bidang umroh, staf operasional dan tenaga administrasi, serta tour leader atau pembimbing ibadah umroh. 

Semua staf harus kompeten di bidangnya. Terutama tour leader atau pembimbing umroh yang harus bersertifikasi resmi dari kementerian Agama. Travel umroh yang baik bisa memastikan bahwa seluruh tim memahami prosedur dan tata cara umroh akan membantu memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah.

5. Memiliki Kerja Sama dengan Pihak Terkait 

Penyelenggara perjalanan umroh wajib memiliki kerjasama resmi dengan pihak terkait, seperti pemerintah Arab Saudi yang akan berhubungan dalam hal mengurus visa dan akomodasi di Tanah Suci. Kerja sama dengan maskapai penerbangan juga diperlukan, terutama yang melayani rute Indonesia-Arab Saudi. Selain itu, berguna juga untuk memastikan ketersediaan tiket pesawat bagi jamaah. 

Travel umroh juga harus bekerja sama dengan penyedia hotel di Makkah dan Madinah yang memiliki standar minimal bintang tiga. Tak hanya itu, travel umroh juga harus memiliki kontrak dengan perusahaan penyedia transportasi di Arab Saudi untuk memastikan kelancaran perjalanan jamaah selama berada di sana.

6. Mengajukan Surat Izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (SIPPIU)

Setelah semua persyaratan di atas terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengajukan izin sebagai PPIU ke Kementerian Agama. Proses ini dimulai dengan mengajukan permohonan melalui sistem SIMPATIKA atau aplikasi resmi Kementerian Agama, di mana semua dokumen yang diperlukan harus diunggah secara lengkap. 

Setelah itu, tim Kementerian Agama akan melakukan verifikasi terhadap dokumen dan kelayakan travel umroh yang diajukan. Jika semua persyaratan telah dipenuhi dengan baik, izin akan disetujui dan travel umroh akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) sebagai PPIU resmi. Perizinan ini bersifat wajib dan harus diperbarui secara berkala agar travel umroh tetap beroperasi secara legal. 

Mengurus perizinan travel umroh memang memerlukan waktu dan berbagai dokumen persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, dengan proses yang sesuai hukum, Anda dapat menjalankan bisnis ini secara resmi dan terpercaya. Setelah memperoleh izin, travel umroh wajib terus melakukan evaluasi bisnis umroh untuk meningkatkan layanan dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Kesalahan Umum dalam Mengurus Perizinan Travel Umroh

Kesalahan mengurus perizinan bisnis, Sumber: pexels.com
Kesalahan mengurus perizinan bisnis, Sumber: pexels.com

Perizinan travel umroh bukan sekedar dokumen administratif saja tapi memastikan bisnis berjalan lancar tanpa hambatan hukum. Sayangnya, banyak pelaku usaha yang melakukan kesalahan dalam proses ini, yang berujung pada keterlambatan izin bahkan penolakan. Berikut beberapa kesalahan umum yang sering terjadi: 

  • Dokumen yang tidak lengkap, yang sering terlupa adalah tidak menyertakan surat izin usaha atau jaminan bank.
  • Kesalahan pengisian data, kesalahan kecil dapat memperlambat proses verifikasi.
  • Kurangnya pemahaman regulasi atau tidak mengikuti aturan terbaru.
  • Kewajiban modal minimum yang harus tercukupi

Optimalkan Pengelolaan Travel Umroh dengan Muslimpergi 

Software manajemen umroh MuslimPergi, Sumber: muslimpergi.com
Software manajemen umroh MuslimPergi, Sumber: muslimpergi.com

Tidak hanya soal perizinannya saja yang perlu perhatian ekstra, operasional bisnis travel umroh juga harus dipastikan berjalan lancar. Untuk membantu operasional lebih efisien, Muslimpergi hadir sebagai solusi. Dengan sistem manajemen travel umroh ini, Anda bisa mengelola data jamaah, jadwal keberangkatan, hingga administrasi keuangan dengan lebih rapi dan terorganisir.

Jangan biarkan dampak manajemen buruk menghambat perkembangan bisnis umroh Anda. Gunakan Muslimpergi untuk meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan pelanggan dalam layanan travel umroh. Dengan teknologi yang terintegrasi, pengelolaan travel menjadi lebih mudah, transparan, dan sesuai dengan standar regulasi. Yuk, segera optimalkan bisnis umroh kamu dengan Muslimpergi!