Resiko Ekspansi Bisnis Travel Umroh yang Wajib Diperhatikan Agar Tak Salah Langkah

Banyak pebisnis travel umroh yang berharap bisa melakukan ekspansi untuk mengembangkan bisnis travel umroh yang mereka jalankan. Dengan ekspansi yang dilakukan, ada harapan lebih banyak potensi keuntungan yang didapatkan. Terdengar menarik, memang. Tetapi, sebenarnya, ada resiko ekspansi bisnis yang sebenarnya juga penting untuk diperhatikan.

Secara umum, memang, ada resiko dari setiap langkah strategi bisnis yang diambil. Hanya saja, tidak sedikit pebisnis yang menghiraukan resiko tersebut. Umumnya, mereka berpendapat bahwa resiko yang terlalu dipikirkan hanya akan menghambat perkembangan bisnis. Padahal, jika resiko tersebut tidak dipikirkan, bukan tidak mungkin upaya pengembangan bisnis akan menemui kegagalan.

Nah, pada kesempatan ini akan dibahas beberapa resiko ekspansi bisnis yang perlu Anda perhatikan sebelum berupaya mengembangkan bisnis travel umroh Anda agar tidak salah langkah. Simak ulasan selengkapnya!

Ragam Resiko Ekspansi Bisnis Travel Umroh yang Perlu Dipertimbangkan

Keamanan jamaah umroh, Sumber: bareksa.com
Resiko ekspansi bisnis travel umroh, Sumber: bareksa.com

Seperti dibahas sebelumnya, ekspansi bisnis menjadi jalan yang kerap ditempuh pebisnis travel umroh untuk menjaring lebih banyak jamaah dan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Meskipun tampak menjanjikan, ada beberapa resiko ekspansi bisnis yang perlu diperhatikan agar tidak menjadi batu sandungan di kemudian hari.

Adapun beberapa resiko ekspansi yang dimaksud di antaranya:

1. Resiko Finansial

Salah satu resiko ekspansi usaha travel umroh yang harus diperhatikan adalah resiko finansial. Seperti diketahui, proses ekspansi yang dilakukan memerlukan modal yang cukup besar. Beberapa kebutuhan ekspansi seperti biaya sewa kantor, pengadaan perlengkapan, promosi hingga rekrutmen karyawan baru memerlukan modal yang tidak sedikit.

Tidak sedikit travel umroh yang mengandalkan dana talangan atau uang muka dari jamaah untuk menutup kebutuhan ini. Padahal, strategi ini merupakan opsi yang beresiko tinggi terhadap arus kas bisnis. Nantinya, jika pendapatan belum stabil sementara pengeluaran terus berjalan, maka bisnis bisa mengalami masalah keuangan. 

2. Resiko Operasional

Selain masalah keuangan, masalah operasional juga menjadi resiko ekspansi yang perlu dicermati. Ketika bisnis berkembang, maka koordinasi antar cabang nantinya akan semakin kompleks. Berbagai hal seperti pengelolaan jamaah, pemesanan akomodasi dan hal lainnya cenderung lebih rumit.

Dalam hal ini, penataan kebutuhan yang tidak optimal bisa menimbulkan kekacauan, terutama ketika menghadapi musim puncak ibadah. Selain itu, perbedaan standar pelayanan antar cabang juga kerap menimbulkan masalah. Hal semacam ini nantinya akan mengakibatkan menurunnya tingkat kepuasan jamaah yang berimbas pada menurunnya kepercayaan pada travel umroh Anda.

3. Resiko Reputasi

Tidak dipungkiri memang jika bisnis travel umroh yang berhasil melakukan ekspansi akan memiliki reputasi bisnis yang lebih baik. Namun, bukan berarti tidak ada resiko yang mengintai dari upaya pengembangan bisnis ini. Terlebih, bagi bisnis travel umroh, reputasi bisnis adalah aset yang paling berharga.

Ya, seiring dengan persaingan bisnis yang semakin ketat, calon jamaah tentu akan lebih selektif dalam memilih travel umroh yang akan mereka gunakan. Nah, apabila ekspansi bisnis dilakukan secara serampangan dan tanpa persiapan yang matang, bisa jadi ada kelalaian yang terjadi dan kredibilitas bisnis travel umroh pun langsung merosot. 

Efek dari masalah ini bisa jadi bukan hanya pada penurunan penjualan saja. Lebih dari itu, hubungan bisnis dengan agen, maskapai, penyedia hotel dan mitra lainnya pun bisa memburuk. Jika hal ini terjadi, tentu diperlukan waktu dan biaya yang lebih besar untuk memperbaiki reputasi tersebut.

4. Resiko Hukum dan Regulasi

Seperti diketahui, bisnis travel umroh berada di bawah pengawasan pemerintah dan otoritas terkait yang cukup ketat. Oleh karenanya, kepatuhan hukum menjadi hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. 

Nah, terkadang, pebisnis travel umroh kurang memperhatikan aspek ini ketika melakukan ekspansi bisnis. Padahal, regulasi dan izin operasional yang tidak dilengkapi bisa berujung adanya sanksi administratif hingga pencabutan izin operasional. Jika hal ini terjadi, tentu ada kerugian besar yang akan dihadapi oleh bisnis travel umroh.

5. Resiko Sumber Daya Manusia

Satu lagi resiko ekspansi bisnis travel umroh yang perlu Anda cermati agar tidak salah langkah adalah resiko sumber daya manusia atau SDM. Dalam bisnis ini, SDM merupakan kunci keberhasilan biro umroh, sekaligus salah satu resiko terbesar yang bisa menjadi batu sandungan. 

Ketika melakukan ekspansi bisnis, travel umroh tentu memerlukan tambahan tenaga kerja. Nah, terkadang, pebisnis travel umroh merekrut tenaga kerja tanpa proses seleksi yang ketat karena mengejar kebutuhan atau ketersediaan staf berpengalaman yang terbatas.

Dampaknya, pelayanan umroh pada para jamaah pun menjadi kurang konsisten dan standar pelayanan umroh bisa berubah-ubah. Hal semacam ini tentu dapat menjadi pameo yang buruk dan bukan tidak mungkin jamaah akan menilai travel umroh tersebut tidak profesional. 

Beberapa poin di atas adalah ragam resiko ekspansi bisnis yang penting untuk diperhatikan. Sekali lagi, secara keseluruhan, ekspansi bisnis bukan hanya tentang memperbesar skala usaha saja, melainkan juga kemampuan mengelola resiko dengan bijak sehingga tidak boleh dilakukan serampangan. 

Strategi Pengembangan Bisnis Travel Umroh Tanpa Ekspansi

Tips menjalankan strategi diskon, Sumber: pexels.com
Strategi pengembangan bisnis travel umroh, Sumber: pexels.com

Memang, ekspansi bisnis bisa menjadi salah satu cara menghadapi persaingan bisnis, terutama untuk menjaring lebih banyak target jamaah dan meningkatkan potensi keuntungan. Namun, dengan resiko yang tidak sedikit, Anda tidak perlu gegabah untuk langsung melakukan ekspansi.

Nah, jika Anda belum siap dengan resiko ekspansi bisnis, sebenarnya ada beberapa strategi pengembangan bisnis travel umroh lain yang bisa dilakukan dan lebih aman. 

Misalnya saja, untuk mendapatkan lebih banyak target jamaah, Anda bisa mengoptimalkan setiap layanan yang ada. Berusahalah untuk meningkatkan kepuasan jamaah dengan berbagai layanan yang Anda sediakan. Jamaah yang puas bisa mereferensikan travel umroh Anda ke kerabat mereka.

Masih terkait pelayanan, ada baiknya jika Anda turut berupaya meningkatkan kompetensi SDM, termasuk muthawif. Pelatihan rutin yang dilakukan akan meningkatkan kompetensi sehingga pelayanan Anda pun nantinya akan lebih profesional. 

Selain itu, untuk mengembangkan bisnis travel umroh tanpa ekspansi, Anda bisa melakukan diversifikasi produk dan menambah layanan pendukung. Tambah produk layanan yang disediakan, seperti umroh dengan kunjungan wisata, umroh dengan fasilitas penunjang yang lebih lengkap dan lainnya.

Serta, Anda bisa mengoptimalkan pemasaran bisnis. Menggunakan strategi digital marketing dan layanan SEO bergaransi, misalnya, cukup efektif untuk menjangkau lebih banyak target jamaah. 

Tingkatkan Bisnis Travel Umroh bersama MuslimPergi!

Software manajemen umroh dan facebook ads MuslimPergi, Sumber: muslimpergi.com
Software manajemen umroh dan facebook ads MuslimPergi, Sumber: muslimpergi.com

Sebelum melakukan ekspansi bisnis, meningkatkan operasional adalah kunci penting bisnis travel umroh yang lebih stabil dan menguntungkan. Nah, MuslimPergi hadir sebagai solusi yang bisa Anda andalkan untuk mengembangkan bisnis dengan lebih terstruktur dan terencana.

Untuk menunjang bisnis Anda, MuslimPergi menghadirkan sistem manajemen travel umroh yang akan merevolusi manajemen bisnis Anda. Dengan sistem yang baru, Anda bisa merancang bisnis travel umroh dengan lebih baik, termasuk membuat paket custom dan menerapkan strategi pemasaran yang lebih terarah.

Tentu, dengan upaya yang lebih terstruktur, pengembangan bisnis Anda akan berjalan lebih optimal dan resiko pengembangan bisnis bisa diantisipasi dengan lebih baik!