Menunaikan ibadah umroh adalah impian semua umat muslim di seluruh penjuru dunia. Meski begitu, tidak semua orang bisa berkesempatan untuk melampiaskan rasa rindu pada Baitullah. Apalagi dengan kondisi pandemi yang masih belum stabil. Lalu, apakah umroh perdana di tahun 2022 ini adalah keputusan yang tepat?
Selama dua tahun lebih seluruh umat muslim harus meredam keinginannya untuk menunaikan umroh. Mereka harus meredam rasa rindu untuk menginjakkan kakinya di tanah suci. Akan tetapi, lambat laun pemerintah dari kerajaan Arab Saudi memberikan kelonggaran bagi peziarah yang ingin melaksanakan umroh. Terbukti di awal tahun 2022 bahwa ada pengiriman sejumlah jamaah umroh asal Indonesia.
Kembali dibukanya akses berumroh merupakan angin segar yang bisa menjadi kesempatan awal tidak hanya bagi jamaah, tapi juga bagi biro travel umroh yang bisnisnya sempat mandek akibat pembatasan pengiriman jamaah umroh. Namun, hal tersebut tentunya tetap memiliki banyak resiko. Untuk itu, diperlukan persiapan yang matang untuk melaksanakan ibadah umroh di masa pandemi.
Keberangkatan Jamaah Umroh di Tahun 2022
Baru-baru ini Kementerian Haji dan Umroh di Arab Saudi memberikan pengumuman terkait musim umroh tahun 2022 yang akan dibuka kembali pada 1 Muharram 1444 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 30 Juli 2022.
Pada awal tahun 2022, Indonesia juga telah memberangkatkan sejumlah jamaah haji untuk menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci. Keberangkatan tersebut tentunya harus melalui berbagai pengecekan kesehatan terkait Covid-19. Untuk mencegah terjadinya penularan yang tak terkendali, jamaah pun harus mengikuti kewajiban karantina sebagai salah satu syarat keberangkatan umroh.
Kesempatan pergi umroh ini bisa menjadi obat luka bagi calon jamaah haji tahun 1443 Hijriyah yang kemarin gagal berangkat sebab terbentur batasan usia. Pasalnya, sampai saat ini belum ada peraturan terkait pembatasan usia untuk calon jamaah umroh. Meski begitu, syarat-syarat kelengkapan dokumentasi vaksin dan hasil tes PCR tetap menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh para calon jamaah.
Biaya Yang Harus Disiapkan Untuk Umroh Perdana
Pelaksanaan ibadah umroh maupun haji memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tidak jarang seseorang harus menabung selama lebih dari sepuluh tahun demi tercapainya impian untuk ke Tanah Suci. Belum lagi terdapat perbedaan biaya umroh berdasarkan paket atau fasilitas yang disediakan dari masing-masing biro travel.
Menurut informasi yang disampaikan Kemenag RI, biaya keberangkatan umroh untuk jamaah Indonesia di tahun 2022 memiliki standar yaitu berkisar 28 juta rupiah. Namun sayang, harga tersebut tidak mencakup biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan tes PCR dan biaya karantina. Dengan begitu, mau tidak mau calon jamaah harus mengeluarkan biaya lebih demi tercapainya impian untuk pergi umroh.
Membengkaknya biaya untuk pergi umroh sebenarnya bukan hanya karena faktor pandemi. Faktor lainnya yang membuat biaya umroh semakin mahal diantaranya adalah dari harga tiket pesawat yang terus mengalami kenaikan. Selain itu, biaya penginapan di hotel dan transportasi juga menjadi alasan membengkaknya biaya umroh.
Apa Saja Persiapan Umroh Pertama Kali di Masa Pandemi?
Bagi jamaah yang sudah pernah berkesempatan pergi umroh beberapa kali, tentunya lebih mudah untuk memprediksi apa saja yang harus dipersiapkan. Namun berbeda halnya dengan calon jamaah yang baru pertama kali mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah umroh.
Ini seharusnya menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan bagi perusahaan jasa travel umroh untuk memberikan fasilitas berupa informasi-informasi penting terkait persiapan keberangkatan umroh.
Berikut adalah beberapa poin yang perlu diperhatikan biro travel dalam persiapan perjalanan umroh di masa pandemi:
1. Vaksinasi dan Tes PCR
Setiap calon jamaah yang akan berangkat umroh diminta untuk melengkapi dokumen-dokumen yang menyatakan bahwa ia telah dinyatakan negative saat melakukan pemeriksaan tes PCR/antigen. Selain itu, calon jamaah diminta untuk melampirkan dokumen sertifikat vaksinasi. Untuk itu, para biro travel perlu memberikan edukasi terkait hal tersebut.
2. Edukasi Protokol Kesehatan
Tidak cukup dengan vaksin dan tes CPR, tetapi biro travel wajib memberikan edukasi bagi para jamaahnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini bertujuan agar jamaah terhindar dari penularan virus Covid-19 pada saat menjalankan ibadah umroh di Tanah Suci.
3. Membawa Obat-Obatan Pribadi
Bukan hanya saat berada di masa pandemi Covid-19, perlengkapan pribadi seperti obat-obatan, suplemen, atau vitamin menjadi hal yang terpending ketika hendak pergi berumroh. Apalagi jika jamaah tersebut telah menginjak usia yang tidak muda lagi.
4. Mengetahui kondisi cuaca di Arab Saudi
Perbedaan iklim yang sangat ekstrim antara Indonesia dan Arab Saudi bisa menyebabkan daya tahan tubuh para jamaah menurun. Untuk itu, diperlukan edukasi yang disampaikan dari pihak perusahaan travel guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab perbedaan cuaca ini akan berefek pada bawaan atau perlengkapan yang jamaah harus siapkan.
Demikian tadi beberapa informasi singkat perihal amankah melakukan perjalanan umroh perdana di masa pandemi. Yang perlu diperhatikan terutama bagi para biro travel antara lain adalah menyiapkan fasilitas sebaik dan sepraktis mungkin, sehingga jamaah yang menggunakan layanan Anda bisa merasakan kepuasan dalam menunaikan ibadah umrohnya.
Salah satu cara untuk memberikan pelayanan terbaik adalah dengan menggunakan aplikasi travel umroh dari Muslim Pergi. Tidak hanya mudah untuk diaplikasikan, tetapi fitur-fitur yang disediakan akan membuat kualitas biro travel Anda menjadi naik level. Segera hubungi kontak WhatsApp kami untuk informasi lebih lanjut.