Haji merupakan sebuah perjalanan suci ibadah di Baitullah yang menjadi impian setiap Muslim. Mendapatkan keutamaan ibadah haji juga menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh para jamaah. Hukum ibadah haji yaitu wajib bagi muslim yang sudah mampu secara fisik, keuangan dan ilmu yang memadai setidaknya seumur hidup sekali.
Ibadah haji menyimpan banyak keutamaan di dalamnya. Muslim yang melakukan ibadah haji disebut layaknya orang yang sedang melakukan jihad. Selain itu ibadah haji juga dapat menghapuskan dosa-dosa di masa lalu.
Untuk mengetahui lagi keutamaan ibadah haji secara lebih detail, mari kita gali lebih dalam tentang keutamaan ibadah ini serta informasi penting yang harus diketahui oleh para jamaah dalam perjalanan suci mereka.
Keutaman Ibadah Haji dalam Islam
Ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu pada bulan Dzulhijjah. Allah memerintahkan untuk berhaji dalam Al-Quran surat Al Hajj ayat 27 yang berbunyi:
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Artinya: Dan berserulah kepada manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.
Untuk berangkat menjalankan ibadah haji, seseorang harus memenuhi syarat ibadah haji terlebih dahulu. Syarat wajib haji yaitu Islam, baligh, akal, merdeka, ada kendaraan dan bekal, keamanan di jalan, dan kondisi memungkinkan perjalanan haji. Dengan begitu keutamaan ibadah haji dapat dirasakan.
Keutamaan ibadah haji juga dijelaskan pada Quran Surah Al-Hajj ayat 32, yang artinya Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.
Selain itu ada pula beberapa keutamaan ibadah haji yang perlu diketahui.
- Ibadah haji adalah puncak pengabdian seorang Muslim kepada Allah Subhanahu wa ta’ala karena ibadah haji adalah rukun Islam
- Pelaksanaan haji dengan tulus dan ikhlas dapat menghapus dosa-dosa masa lalu jamaah. Hal ini sesuai dengan hadist keutamaan haji yang berbunyi:
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa yang berhaji lalu ia tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. at-Tirmidzi: Hasan Shahih).
- Selama haji, jamaah berasal dari berbagai latar belakang, negara, dan budaya berkumpul di satu tempat sehingga menjadi kesempatan untuk menciptakan momen persatuan di antara seluruh umat Muslim.
- Saat berada di Tanah Suci, jamaah memiliki kesempatan untuk beribadah langsung di depan Ka’bah, yang merupakan arah kiblat dalam Islam.
- Pelaksanaan haji membutuhkan kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti cuaca panas, kerumunan jamaah, dan perjalanan jauh sehingga mengajarkan nilai kesabaran.
- Haji juga mengajarkan kerendahan hati, karena jamaah berpakaian sederhana dan semua tampil seragam, tanpa perbedaan kelas sosial atau ekonomi.
- Perjalanan ke tempat-tempat bersejarah di Mekah dan sekitarnya membawa jamaah lebih dekat kepada peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.
- Ibadah haji dikenal sebagai momen di mana doa-doa haji yang mereka panjatkan dapat dikabulkan.
- Bagi banyak Muslim, haji adalah pengalaman seumur hidup yang penuh makna dan kenangan yang akan mereka ingat sepanjang hidup mereka.
Jenis-Jenis Haji
Pelaksanaan ibadah haji dibagi menjadi tiga jenis. Pembagian tersebut berhubungan dengan aspek waktu dan struktur organisasi perjalanan. Karena jumlah jamaah haji sangat besar dan terbatasnya fasilitas di Tanah Suci, mereka terbagi menjadi beberapa kelompok yang tiba di waktu yang berbeda.
Dengan pembagian ini, sistem haji bisa menampung jamaah dalam jumlah besar dan memastikan bahwa mereka dapat menjalankan ibadah dengan tertib dan nyaman, meskipun datang pada waktu yang berbeda. Berikut jenis-jenis haji yang perlu diketahui.
1. Haji Ifrad
Haji Ifrad adalah jenis haji yang mengutamakan pelaksanaan haji sebelum umroh. Dalam Haji Ifrad, jamaah memulai perjalanan mereka dengan thawaf qudum, yaitu mengelilingi Ka’bah saat tiba di Mekah. Jamaah juga menjalani sa’i di antara Shafa dan Marwah.
Pada haji ifrad, jamaah tidak melepaskan ihram mereka hingga tanggal 10 Dzulhijjah. Ini berarti mereka menjalani seluruh rangkaian ibadah haji, termasuk berada di Arafah dan Muzdalifah, tanpa melepaskan pakaian ihram mereka sebelum hari yang ditentukan. Jamaah juga tidak diperlukan pembayaran dam.
2. Haji Qiran
Haji Qiran adalah jenis haji yang menggabungkan niat haji dan umroh sekaligus. Jamaah memulai dengan berihram untuk umroh dan haji bersamaan, lalu melaksanakan tawaf qudum, shalat, dan sa’i tanpa melepaskan ihram hingga tanggal 10 Dzulhijjah.
Namun, ada tambahan kewajiban dalam haji qiran, yaitu pembayaran dam. Dam merupakan denda yang harus dibayarkan oleh jamaah jika mereka melakukan pelanggaran tertentu selama pelaksanaan haji.
3. Haji Tamattu
Haji Tamattu adalah jenis haji yang melibatkan pelaksanaan umroh terlebih dahulu, diikuti oleh ibadah haji. Jamaah melaksanakan umroh dan melepaskan ihram setelah umroh selesai. Setelah menjalani umroh dan melepaskan ihram, pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah akan berihram kembali untuk pelaksanaan ibadah haji.
Jamaah akan melakukan semua tahapan haji, termasuk wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah, sebelum melanjutkan dengan melempar jumrah dan tawaf Ifadah. Selain itu, jamaah wajib menyembelih hewan kurban sebagai bagian dari ibadah ini.
Hal Penting dalam Haji yang Harus Diketahui Jamaah
Ibadah haji melibatkan serangkaian ritual yang harus dilakukan oleh seorang Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Karena sifatnya yang sangat penting, persiapan yang matang sangat diperlukan sebelum memulai perjalanan haji. Tidak hanya melibatkan perencanaan yang matang tetapi juga kesiapan fisik, mental, dan spiritual.
Sebelum pergi ke Tanah Suci, calon jamaah harus memastikan bahwa mereka memiliki izin dan persyaratan yang diperlukan, termasuk izin dari pemerintah, visa, dan tiket perjalanan. Mereka juga perlu memahami tata cara dan prosedur yang terkait dengan haji, yang melibatkan tawaf di sekitar Ka’bah, melempar jumrah, dan berada di Arafah.
Selain itu, persiapan fisik adalah hal penting. Calon jamaah harus memastikan bahwa mereka dalam kondisi kesehatan yang baik untuk menjalani perjalanan yang melelahkan. Mereka perlu mengurus vaksinasi yang mungkin diperlukan dan membawa obat-obatan yang mungkin diperlukan selama perjalanan.
Karena ibadah haji dapat menjadi pengalaman yang menuntut kesabaran dan ketekunan, persiapan mental juga perlu dilakukan. Mereka perlu membiasakan diri dengan lingkungan yang berbeda dan budaya yang berbeda.
Di atas segalanya, persiapan spiritual adalah inti dari ibadah haji. Calon jamaah harus merenungkan niat mereka dan menjalani persiapan rohani yang mendalam. Mereka harus membersihkan hati, meminta ampunan atas dosa-dosa mereka, dan merenungkan makna ibadah haji sebagai pengabdian kepada Allah.
Jelajahi Keutamaan Ibadah Haji dan Umroh Lebih Mudah Dengan MuslimPergi
MuslimPergi adalah aplikasi manajemen haji dan umroh yang telah menjadi mitra terpercaya bagi beberapa agen travel. Aplikasi ini menawarkan fitur-fitur yang sangat bermanfaat, mulai dari informasi detail tentang tata cara ibadah haji, panduan praktis untuk persiapan keberangkatan, hingga jadwal perjalanan jamaah Anda yang terperinci.
Dengan fitur-fitur lainnya yang canggih, MuslimPergi akan memastikan jamaah Anda merasakan keutamaan ibadah haji dengan penuh kesadaran dan pengertian. Mari bersama-sama menjalani perjalanan suci yang efisien dengan dukungan dari MuslimPergi.